Besarnya Kuasa Pengaruh
Kalangan Sendiri

Besarnya Kuasa Pengaruh

Lori Official Writer
      763

Selamat pagi saudara yang terkasih. Semoga Anda semua dalam keadaan baik dan penuh sukacita dan kiranya Firman Tuhan tetap menjadi penuntun di dalam setiap tindakan dan perkataan kita.

 

Ayat Renungan: Matius 5: 13-14 - “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”

 

Pertanyaan: Bagaimana hidup Anda bisa menjadi pengaruh bagi orang lain?

Pengaruh kita bisa mengubah hidup seseorang. Inilah yang dialami oleh seorang pejabat Partai Komunis Tiongkok yang dikenal ateis. Dia benar-benar terkesan dengan kehidupan seorang misionaris Kristen yang mendirikan China Inland Mission bernama J. Hudson Taylor.

Awalnya dia ingin menulis biografi missionaris ini dengan tujuan untuk merusak nama baik sang missionaris. Namun semakin ia melakukan penelitian tentang kehidupannya, semakin hatinya tersentuh dengan semua hal baik yang dilakukan sang missionaris. Hingga akhirnya pejabat ini memutuskan untuk tidak melanjutkan misinya dan malah menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. 

Seperti halnya J. Hudson Taylor, hidup kita juga dapat menjadi pengaruh bagi orang lain. Kita perlu menyebarkan pengaruh positif untuk membawa orang kepada Kristus. Tuhan Yesus mengingatkan kita siapa kita di dalam Dia: “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi” (Matius 5:13-14). Ini berarti setiap tindakan dan kata-kata kita memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hidup orang lain.

Pengaruh ini bisa dimulai dari rumah. Apakah Anda seorang suami, istri, orang tua, anak, atau saudara, cara hidup Anda mempengaruhi anggota keluarga lainnya. Perilaku seorang ayah dapat berdampak besar pada anak-anaknya, begitu juga perilaku seorang ibu terhadap suami dan anak-anak. Anak-anak sangat memperhatikan apa yang dilakukan dan dikatakan oleh orang tua mereka, karena mereka sering meniru perilaku tersebut. Maka, penting untuk bertanya: “Apakah saya sudah menjadi terang dalam keluarga saya?”

Kita tidak bisa menyembunyikan terang kita dari orang lain. Ketika kita hidup selaras dengan kasih Tuhan, orang lain akan merasakannya. Mari kita berusaha menjadi pengaruh yang baik bagi semua orang, karena kita adalah “garam” dan “terang dunia.”

Selamat menjadi pribadi yang memberi pengaruh positif dalam hidup orang lain!

Ikuti Kami